DrIr Donald Siahaan INDONESIAN OIL PALM RESEARCH INSTITUTE Jl. Brigjen Katamso 51, Medan - 20158 Homepage: donaldjts@yahoo.com : +62 61 7862477 ext 109; -55; 0852-96-97-99-99 Kajian Potensi Rendemen Untuk mencapai PRODUKVITAS CPO SAMARINDA– Bertempat di Hotel Mercure Samarinda, Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Kalimantan Timur melaksanakan Rapat Koordinasi Pengumpulan Data Dokumen Informasi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Hidup (DIKPLHD) Kalimantan Timur Tahun 2022.. Dimoderatori oleh Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Kalimantan Timur Ayi Hikmat, LahanGambut merupakan suatu ekosistem lahan basah yang di cirikan dengan adanya akumulasi bahan organik yang berlangsung lama, akumulasi ini terjadi karena lambatnya laju dekomposisi dibandingkan dengan laju penimbunan bahan organik yang terdapat di lantai hutan lahan basah dan tergenang. Pada lokasi Gambut seperti di aceh barat amatlah pasang surut/gambut tipis. 4.Perkebunan sawit di Indonesia sejak tahun 2001-2010 selalu meningkat TBS yang dihasilkan, seiring dengan perluasan lahan penanama dari seluruh nusantara. bull doccer,sebelum pengolahan lahan memakai alat maka lakukan pemetaan lokasi dan berika patok kayu atau aba-aba sehinga oprator tidak PeluncuranBadan Pengelola Dana Lingkungan Hidup serta berita lingkungan hidup dan kehutanan lainnya, Kamis (10/10/2019) hingga pukul 06.00 WIB. Kepala Badan Restorasi Gambut (BRG), Nazir Foead mengatakan terus mendorong program revitalisasi ekonomi bagi masyarakat yang tinggal di area bekas Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla). https://tirto 206935 Hektare Lahan Gambut Berstatus Rusak Sangat Berat. Lihat Semua. Tidak adanya saluran irigasi di lahan rawa khususnya pasang surut membuat proses tanam dan panen hanya bisa dilaksanakan satu kali. Sebab, pasokan air tidak bisa dikendalikan. proses angkut alat, benih serta bahan produksi lainnya menuju sawah hanya bisa dilakukan . Palangka Raya, - Lahan gambut seluas 4 hektar yang dipenuhi semak belukar yang sudah mengering akibat cuaca panas ektrem, di Kecamatan Tewang Sangalang Garing, Kabupaten Katingan, Kalimatan Tengah Kalteng kembali terbakar. Puluhan petugas pemadam kebakaran yang terdiri dari Dinas Kehutanan, BPBD Katingan dan personel TNI-Polri langsung berjibaku memadamkan kobaran api yang sudah meluas di atas lahan gambut tersebut. Minimnya sumber air dan sulitnya akses jalan untuk menuju lokasi lahan gambut yang terbakar, membuat petugas sempat kewalahan. Bahkan, sebagian petugas pemadam kebakaran lahan terpaksa memadamkan api menggunakan alat seadanya. Ketua Regu Damkar Dinas Kehutanan Provinsi Kalteng, Agus Maksum mengatakan, lahan gambut yang terbakar ini merupakan lahan milik warga yang berdekatan dengan kebun sawit. Petugas pemadam kebakaran yang terdiri dari Dinas Kehutanan, BPBD Katingan dan Personel TNI-Polri berjibaku memadamkan kobaran api di atas lahan gambut, di Kecamatan Tewang Sangalang Garing, Kabupaten Katingan, Kalimatan Tengah, Jumat, 2 Juni 2023. "Luas lahan yang terbakar ini kurang lebih sekitar 4 hektar, dan disebelahnya ada kebun sawit milik warga," ujar Agus Maksum kepada Jumat 2/6/2023 malam. Maraknya kejadian kebakaran lahan dan hutan dalam kurun waktu dua pekan terakhir di sejumlah wilayah di Kalimantan Tengah, dikhawatirkan akan mengakibatkan bencana kabut asap. Selain itu, buruknya kondisi kualitas udara di wilayah tersebut, bisa mengancam kesehatan warga seperti yang pernah terjadi pada tahun 2015 lalu. "Mencegah hal tersebut, Pemprov Kalimantan Tengah melalui Tim Satgas Karhutla terus melakukan upaya pencegahan dan mengimbau kepada seluruh lapisan masyarakat untuk tidak melakukan pembakaran lahan secara sengaja dan sembarangan," pungkas Agus. Saksikan live streaming program-program BTV di sini BNPB Kirim Helikopter Bantu Atasi Karhutla di Kalteng NUSANTARA Kebakaran Lahan Gambut di Kalteng, Petugas Kewalahan Padamkan Api NUSANTARA Tiga Hektare Lahan Gambut di Palangka Raya Kembali Terbakar NUSANTARA Kebakaran Lahan Gambut di Kubu Raya Dekati Bandara Supadio NUSANTARA BPBD Kalbar 15 Hektare Lahan Terindikasi Sengaja Dibakar NUSANTARA Akibat Kebakaran Lahan Gambut, Palangka Raya Waspada Kabut Asap NUSANTARA Indonesia diberikan kelebihan dengan alam yang menyediakan lahan untuk menumbuhkan tanaman kelapa sawit dengan baik. Berdasarkan data Direktorat Jenderal Perkebunan, produksi kelapa sawit di Indonesia pada tahun 2021 mencapai angka 48 juta ton. Untuk senantiasa menstabilkan jumlah produksi, diperlukan banyak faktor pendukung, baik di area pengolahan maupun area perkebunan kelapa sawit. Salah satunya adalah bantuan alat yang krusial seperti alat angkut buah kelapa sawit. Mengapa Diperlukan Alat Angkut Buah Kelapa Sawit?Rekomendasi Alat Angkut Buah Kelapa SawitMini Dumper TransporterHal yang Harus Diperhatikan Saat Pengangkutan Buah Kelapa SawitKapasitas Angkut Truk yang Harus Dibatasi Jadwal Angkut Harus Diatur dengan BaikPerawatan Alat Angkut Buah Kelapa SawitSistem Keamanan Saat Pengangkutan Berlangsung Mengapa Diperlukan Alat Angkut Buah Kelapa Sawit? Proses pemanenan merupakan sesuatu yang sangat penting dalam budidaya kelapa sawit karena menjadi penentu hasil dan kualitas minyak sawit. Hal ini sangat penting, mengingat saat ini Indonesia merupakan salah satu produsen minyak sawit terbesar di dunia. Maka dari itu, saat memanen buah kelapa sawit, diperlukan alat angkut buah kelapa sawit yang kuat untuk memaksimalkan tenaga kerja dan menghemat waktu agar dapat terhindar dari hal-hal berikut. Curah hujan yang tinggi dapat menyebabkan banyak kendala saat mengumpulkan buah kelapa sawit. Karenanya, dibutuhkan alat angkut yang kuat dan tahan terhadap berbagai kondisi. Jika buah sawit tidak terangkut dengan baik, akan membuat buah sawit menjadi busuk. Rekomendasi Alat Angkut Buah Kelapa Sawit Sebagai salah satu penopang utama pasokan bahan baku Indonesia, bisnis kelapa sawit menyasar berbagai pelaku ekonomi, mulai dari petani kecil hingga korporasi besar. Tentunya pendistribusian kelapa sawit membutuhkan kendaraan dan alat transportasi sesuai kebutuhan. Namun, sebelumnya, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memilih alat transportasi buah kelapa sawit. Kendaraan harus kokoh meski di medan yang sulit seperti tanah yang lunak dan jalan yang tidak rata atau berbatu. Untuk menjaga kualitas sawit, buah sawit, pengirimannya ke pabrik hanya boleh dalam kurun waktu 24 jam. Semakin cepat terkirim, semakin baik pula kualitas minyak sawit yang dihasilkan. Selain itu, kendaraan juga harus dapat memindahkan tanaman bersama-sama untuk memastikan efisiensi transportasi. Kendaraan tidak boleh merusak struktur tanah perkebunan kelapa sawit saat berkendara. Penggunaan traktor biasanya dihindari karena dapat berdampak buruk pada perkebunan kelapa sawit. Berikut ini adalah beberapa rekomendasi alat angkut buah kelapa sawit yang direkomendasikan agar bisa mengangkut dengan baik dan benar Mini Dumper Mini dumper adalah sebuah alat untuk pengangkutan kelapa sawit berbentuk truk mini dengan berbagai macam kapasitas. Namun idealnya, berikut kapasitas mini dumper yang disarankan. Kapasitas 900 – 1200 kg & dumping serta hilift menggunakan ketinggian cm. Berbobot kg, berbahan bakar diesel atau solar. Dilengkapi menggunakan mesin satu cylinder yang memiliki pendingin air atau radiator yang kekuatannya mencapai 13 HP menciptakan unit ekonomis bahan bakar. Selain itu, Mini Dumper ini juga dilengkapi dengan roda crawler karet untuk mengatasi perjalanan di jalan yang rusak dan penuh dengan bebatuan di sekitaran lahan gambut. Keuntungannya adalah sebagai berikut Mini dumper ini tidak mudah terperosok. Crawler yang memiliki lebar sekitar 350 mm, menjadikan perangkat ini mudah dioperasikan di lahan gambut dan jalan rusak. Transporter Tak banyak kendaraan beroda yang memiliki ban biasa dapat menempuh medan yang terjal atau tidak stabil. Namun unit transporter sawit adalah kendaraan yang paling mungkin untuk digunakan. Berikut beberapa keunggulannya. Memiliki kapasitas angkut buah sawit atau bahan pertanian lain hingga 650 kg. Memiliki sistem hidrolik yang dirancang untuk memudahkan bongkar muat. Dibekali juga oleh sistem kontrol ergonomis dengan stick rotary joint yang dilengkapi dengan rem kaki. Hal yang Harus Diperhatikan Saat Pengangkutan Buah Kelapa Sawit Biasanya, buah kelapa sawit diangkut dari perkebunan ke pabrik menggunakan alat angkut buah kelapa sawit berupa dump truck maupun truk ringan. Beberapa perusahaan, terutama yang memiliki perkebunan sawit di areal gambut, menggunakan lokomotif derek karena dianggap efektif dan efisien. Proses pengangkutan kelapa sawit adalah salah satu proses yang paling penting dalam budidaya kelapa sawit. Semua proses harus dijalankan dan disinkronkan dengan baik untuk mendukung kelancaran budidayanya. Namun dalam pengangkutan buah kelapa sawit, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan diantaranya sebagai berikut Kapasitas Angkut Truk yang Harus Dibatasi Semakin cepat proses pengangkutan dan banyaknya jumlah buah kelapa sawit yang diangkut, maka akan semakin baik. Namun hal ini perlu menyesuaikan kapasitas angkut yang dimiliki alat. Untuk mencapai proses pengangkutan yang optimal, perlu ada pembatasan banyaknya pengangkutan kelapa sawit dari lokasi panen menuju pabrik. Jadwal Angkut Harus Diatur dengan Baik Untuk mencapai proses pengangkutan kelapa sawit yang optimal, lokasi pemanenan dan jadwal kendaraan yang tiba di pabrik kelapa sawit harus dipersiapkan dengan baik. Jadwal serta rencana pengangkutan harus disesuaikan semaksimal mungkin agar buah kelapa sawit dapat terangkut dengan baik. Perawatan Alat Angkut Buah Kelapa Sawit Semua peralatan yang digunakan untuk mengangkut buah kelapa sawit dari kebun menuju pabrik harus dirawat dengan baik. Ini juga termasuk pengumpulan brondolan kelapa sawit yang sudah tidak digunakan dan dikembalikan ke afdeling. Dalam hal ini, para pelaku usaha sawit disarankan dapat memilih alat yang berkualitas meskipun harganya tinggi, dibandingkan memilih alat murah tetapi mudah rusak. Sistem Keamanan Saat Pengangkutan Berlangsung Faktor keamanan juga perlu diperhatikan pada saat pengangkutan buah kelapa sawit dari perkebunan menuju pabrik untuk diproses lebih lanjut. Misalnya dengan melakukan pemasangan jaring-jaring dalam bagian muatan truk. Terutama saat melalui jarak yang cukup jauh seperti melintasi negara, atau jalanan yang cukup rusak. Sebab buah sawit yang berjatuhan hanya akan memberi kerugian dari segi ekonomi. Itulah penjelasan singkat dan rekomendasi alat yang dapat mengangkut buah kelapa sawit dari perkebunan menuju pabrik. Semoga informasinya bermanfaat untuk Anda yang ingin membuka usaha di bidang ini, termasuk para petani yang menekuni pemanenan kelapa sawit. InfoSAWIT, JAKARTA – Kendati penggunaan lahan gambut untuk perkebunan kelapa sawit masih terdapat pro dan kontra, faktanya sudah banyak petani maupun pelaku swasta mengelola perkebunan kelapa sawit yang dibangun diatas lahan gambut, apalagi pembangunan kebun sawit di atas lahan gambut pula dilindungi regulasi. Secara definisi gambut merupakan jenis tanah yang terbentuk akibat tumpukan sisa–sisa tanaman yang sudah setengah membusuk, sehingga kandungan organik yang terkandung dalam tanah ini sangat tinggi. Sementara Wetlands International mendefinisikan tanah gambut ialah sampah organik bahan bakar berumur ribuan tahun. Namun demikian dalam catatan ilmiah, suatu tanah dikatakan sebagai lahan gambut, bila tingkat kandungan bahan organik dalam lahan tersebut mencapai 30%. Luas lahan gambut di Indonesia, merujuk Balai Besar Sumber Daya Lahan Pertanian BBSDLP tahun 2012, terdapat seluas 14,9 juta ha. Dimana lahan gambut tersebut tersebar di Pulau Sumatera, Pulau Kalimantan dan Pulau Papua. Di Indonesia, rata–rata tanah gambut memiliki kandungan bahan organik lebih dari 65% dengan kedalaman lebih dari 50 cm. BACA JUGA Impor Minyak Sawit India Pada Desember 2022 Melonjak 94 Persen Untuk wilayah Sumatera, sebagian besar gambut berada di pantai Timur, sedangkan di Kalimantan ada di Provinsi Kalimantan Barat, Tengah dan Selatan. Sejalan dengan terus meningkatnya populasi penduduk, mendorong terbatasnya lahan pertanian. Alih-alih banyak pembukaan lahan pertanian pun diarahkan ke lahan gambut. Terlebih lahan jenis ini memiliki potensi untuk dijadikan lahan budidaya, semisal dijadikan lahan pertanian, asalkan dengan pengelolaan yang baik dan benar. Adanya inovasi baru dibidang teknologi pertanian sangat memungkinkan penanganan lahan gambut dengan hasil yang optimal. Besarnya potensi luas lahan gambut di Indonesia menjadi suatu tantangan tersendiri bagi perusahaan perkebunan untuk memanfaatkan potensi ini. Namun penanganan dan pengelolaan lahan gambut sangatlah berbeda dibandingkan dengan budidaya kelapa sawit pada tanah mineral. BACA JUGA Cara Menghitung Produksi Kelapa Sawit Struktur lahan gambut tidak padat, yaitu terdiri dari sisa-sisa tanaman yang tidak membusuk secara total. Sehingga antara satu bagian dengan bagian lainnya mempunyai rongga. Pada saat lahan digenangi air maka seluruh lapisan terisi air. Kondisi ini terjadi beratus tahun karena lahan gambut biasanya terjadi pada lahan yang tergenang air yang tidak teralirkan. * Penulis Maruli Pardamean/Praktisi dan Penulis Buku Kelapa Sawit Lebih Lengkap baca Majalah InfoSAWIT Edisi September 2014 Dibaca 18,388 Dapatkan update berita seputar harga TBS, CPO dan industri kelapa sawit setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram "InfoSAWIT - News Update", caranya klik link InfoSAWIT-News Update, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. Bisa juga IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE Anda memiliki informasi dan rilis tentang industri sawit, Silakan WhatsApp ke Redaksi InfoSAWIT atau email ke mohon dilampirkan data diri ArticlePDF Available Abstract and Figuresem>Every palm oil plantation has different characteristics. In Indonesia, some of the palm oil plantations are unique because of its peaty, muddy, and bumpy features. Today, the existing Fresh Fruit Bunch FFB transport equipment is rigid and unable to follow the contour of outline of plantation ground, which limits its mobility. Therefore, it is necessary to design FFB transport equipment that offers ease of mobility. The new design has a universal joint feature that connects the front of part of the equipment driver section with the load carrier part rear part. The design includes three-dimensional images with its simulations, two-dimensional images and the strength analysis of the joint. Both design drawings and strength analysis are carried out using SolidWorks engineering software. The result is a design of a universal joint with a dimension of m in length and m in width, and is capable of rotating in two directions; each at 30 degree on Y axis and 16 degree on X axis. All components of the universal joint are SS400 steel which has a tensile strength of 250 MPa. Calculation of strength with a tensile load of 1 ton results in a safety factor of 833. This safety factor ensures the maximum life span and strength of the universal joint.

alat angkut sawit di lahan gambut