Efekrumah kaca adalah salah satu penyebab pemanasan global, di mana terjadi peningkatan suhu permukaan bumi yang berdampak besar. Pemanasan global dapat disebabkan berbagai hal seperti polusi atau efek dari rumah kaca. Semakin lama hal ini akan memberikan kengerian besar di skala global, karena akan mengakibatkan beberapa hal di bawah ini
Sepertimemanfaatkan energi matahari pada siang hari untuk menerangi ruangan sehingga mengurangi pemakaian lampu dengan menggunakan kaca pada dinding. Jika ruangan menjadi panas karena itu, jendela bisa digunakan untuk memanfaatkan angin sebagai penyejuk udara, dibanding menggunakan pendingin udara.
Haltersebut menyebabkan terjadinya efek rumah kaca di bumi. Dengan adanya efek rumah kaca, suhu rata-rata di permukaan bumi naik 33°C lebih tinggi. Kenaikan intensitas efek rumah kaca akibat peningkatan kadar gas ru-mah kaca yang utamanya disebabkan oleh pencemaran, dapat menyebabkan terjadi-nya pemanasan global, yaitu peningkatan suhu bumi
PemanasanGlobal berdampak negatif terhadap banyak sektor, termasuk pertanian. Terjadinya banjir dan longsor, kekeringan yang panjang pada musim kemarau, serta musim yang tidak menentu memberikan dampak terhadap produktivitas pertanian. Ironisnya, pertanian turut menyumbang gas rumah kaca (GRK) yang memicu pemanasan global. Berdasarkan hal tersebut, Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
KenaikanSuhu Rata-Rata di Bumi Selama 157 Tahun Terakhir Pemanasan global terjadi akibat dari peningkatan efek rumah kaca yang disebebakan oleh naiknya konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer. sebagai peristiwa naiknya intensitas efek rumah kaca yang terjadi karena adanya gas dalam atmosfer yang menyerap sinar panas yaitu sinar infra merah
upayauntuk mencegah terjadinya efek rumah kaca diantaranya a. menanam pohon b. mendaur ulang sampah c. membakar sampah d. mengurangi sampah
. Efek rumah kaca adalah suatu fenomena yang menunjukkan terperangkapnya panas matahari oleh atmosfer bumi. Keberadaan efek tersebut membuat suhu di bumi tetap optimal untuk kehidupan dan tempat tinggal berbagai makhluk hidup. Namun, efek rumah kaca yang tidak terkendali akibat peningkatan gas rumah kaca dan emisi karbon dioksida memberikan dampak negatif. Baca juga Apa itu Emisi Karbon? Pengertian, Penyebab, Dampak dan Cara Menguranginya Efek rumah kaca adalah sebuah istilah yang dipakai ketika panas matahari terperangkap oleh panas bumi. Gas-gas di atmosfer yang berfungsi menahan panas matahari seperti gas CO2. Suhu bumi semakin meningkat dari tahun ke tahun karena sebagian panas yang harusnya dipantulkan permukaan bumi ditangkap oleh gas rumah kaca GRK yang ada di atmosfer. Dalam keadaan normal, pada siang hari panas matahari akan menembus atmosfer dan menyebabkan permukaan bumi menjadi hangat. Ketika sore hari, maka panas yang menembus atmosfer akan dilepas kembali ke udara. Namun, karena kelebihan gas-gas yang dapat mengikat panas seperti CO2 di atmosfer, menyebabkan panas yang kembali ke udara tidak semuanya dilepaskan. Panas yang masih terperangkap tersbut menjadikan suhu pada malam hari masih terasa hangat. Semakin banyak panas matahari yang tertangkap, akan menjadikan suhu bumi semakin panas. Sehingga mengakibatkan fenomena pemanasan global dan perubahan iklim. Penyebab Efek Rumah Kaca Peningkatan gas rumah kaca di atmosfer dan perubahan efek rumah kaca disebabkan oleh berbagai faktor. Mayoritas penyebabnya berasal dari kerusakan alam yang kita timbulkan. Berikut ini beberapa penyebab peningkatan gas rumah kaca dan efek rumah kaca yang tidak optimal. 1. Penggundulan Hutan dan Pembukaan Lahan Hutan memiliki peranan penting bagi kehidupan manusia di bumi. Tumbuhan dan pohon-pohon mampu menyerap gas karbon dioksida yang ada di udara dan melepaskan oksigen melalui proses fotosintensis. Akibatnya, hutan bermanfaat untuk menyediakan udara yang bersih. Satu pohon dewasa dapat menyediakan kebutuhan oksigen bagi sekitar 2-10 orang per hari. Selain menghasilkan udara yang segar, hutan juga berfungsi sebagai katalis untuk “mendinginkan bumi” akibat pemanasan global. Namun sangat disayangkan, melihat pengaruh hutan yang sangat besar bagi manusia masih banyak oknum yang melakukan penggundulan hutan. Karena penggundulan hutan ini, secara otomatis gas CO2 semakin banyak di udara. Pohon yang ditebangi tanpa menerapkan tebang pilih menjadikan jumlah pohon semakin menyusut. Pembukaan lahan, seperti yang kita ketahui bahwa Indonesia memiliki penduduk dengan jumlah yang besar. Pembukaan hutan ini tak jarang dijadikan sebagai lahan perumahan. Menghilangkan hutan dengan cara pembukaan lahan dan tidak mencoba menanam pohon kembali setelah itu, akan sangat berpengaruh terhadap suhu bumi dan mengakibatkan efek rumah kaca. Baca juga Apa itu Deforestasi? Pengertian, Penyebab, Dampak dan Cara Menanganinya 2. Penggunaan Bahan Bakar Fosil Bahan bakar fosil merupakan salah satu sumber energi dari dalam bumi dan terbentuk dari sisa-sisa binatang dan tumbuhan. Bahan bakar fosil sampai saat ini masih banyak digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Bahan bakar fosil antara lain batu bara, gas alam, dan minyak bumi. Penggunaan bahan bakar fosil dalam jumlah besar akan sangat berdampak pada kualitas udara. Selain itu, bahan bakar fosil dapat meningkatkan konsentrasi gas rumah kaca pada atmosfer. 3. Penggunaan Pupuk Kimia Pupuk anorganik yang secara terus menerus dapat memberikan dampak negatif. Kandungan Nitrous Oksida yang dilepaskan ke udara akan menghasilkan efek rumah kaca. 4. Pencemaran dan Polusi Laut Limbah Industri yang tidak diolah dengan baik dan dibuang begitu saja ke laut akan menyebabkan pencemaran laut. Akibatnya, ekosistem di laut yang berfungsi untuk menyerap CO2 tidak akan maksimal. Salah satu ekosistem yang hidup di laut dan memiliki peran penting dalam penyerapan CO2 dan menghasilkan 70% O2 adalah Fitoplankton. Baca juga Apa itu Karbon Biru? Pengertian, Asal dan Manfaat Blue Carbon 5. Limbah Peternakan Limbah hasil peternakan seperti kotoran sapi, menghasilkan gas rumah kaca. Kandungan gas yang dihasilkan adalah CO2 dan CH4 metana. Limbah peternakan harus diolah dengan baik, karena jika tidak diolah dengan baik dan dibiarkan secara terus-menerus akan menimbulkan dampak efek rumah kaca yang dihasilkan. 6. Limbah Rumah Tangga Limbah hasil dari kegiatan rumah tangga yang berasal dari kamar mandi, dapur, cucian limbah industri rumah tangga dan juga kotoran manusia. Limbah rumah tangga apabila tidak bisa diolah dengan baik akan berdampak buruk pada lingkungan. Karena Gas metana dan CO2 yang berasal dari bakteri-bakteri pengurai sampah lambat laun akan semakin banyak jika dibiarkan menumpuk 7. Sampah Plastik Berdasarkan beberapa sumber menyatakan bahwa sampah plastik di dunia telah mencapai angka Miliar ton setiap tahunnya, dan menurut data World Bank angka ini akan terus meningkat dari tahun ke tahun. Sampah plastik yang menumpuk di berbagai tempat di belahan dunia ini akan mengeluarkan gas metana dan etilen ketika terkena paparan sinar matahari dan merusak. Kandungan gas metana menempati posisi kedua faktor perusak lingkungan. Metana merupakan salah satu gas rumah kaca yang bisa menangkap panas dalam atmosfer dan kemudian dipancarkan selama kegiatan produksi batu bara, gas alam serta minyak bumi. 8. Penggunaan Tisu yang Berlebihan Seringkali kita tidak menyadari bahwa penggunaan tisu yang berlebihan pada kegiatan sehari-hari. Padahal tisu yang kita gunakan diproduksi dari serat kayu pohon. Semakin banyak tisu yang digunakan maka semakin banyak pohon yang akan ditebang untuk pembuatan tisu. Setelah mengetahui beberapa penyebab terjadinya efek rumah kaca, maka selanjutnya kita akan melihat dampak efek rumah kaca. Dampak Efek Rumah kaca Pertambahan volume karbon dioksida dan gas rumah kaca di atmosfer mempunyai beragam dampak negatif. Beberapa kerugian yang timbul akibat efek rumah kaca diantaranya yaitu 1. Pemanasan Global Pemanasan global global warming adalah proses peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut dan daratan bumi. Karena fenomena pemanasan kumulatif ini mengakibatkan suhu Bumi semakin hangat dan panas setiap tahunnya. Dampak efek rumah kaca yang paling berbahaya yaitu pemanasan global. Fenomena ini dipicu paling besar oleh kegiatan manusia, terutama berkaitan erat dengan penggunaan bahan bakar fosil dan pengalihan fungsi lahan. Gas metana dan CO2 yang berasal dari bakteri-bakteri pengurai sampah semakin banyak jika dibiarkan menumpuk. Berdasarkan data dari IPCC, peningkatan suhu rata-rata global sejak pertengahan abad ke-20 kemungkinan besar disebabkan meningkatnya konsentrasi gas rumah kaca akibat aktivitas manusia. 2. Perubahan Iklim yang Drastis Beberapa tempat yang biasanya cenderung hangat akan menjadi lembab karena jumlah air yang menguap di lautan semakin meningkat . Uap air yang banyak akan membentuk awan dengan jumlah lebih banyak. Kelembaban yang sangat tinggi dapat meningkatkan curah hujan, badai yang kering, dan air dalam tanah akan lebih cepat menguap. 3. Virus dan Bakteri Berevolusi Perubahan cuaca yang drastis termasuk menjadi dampak efek rumah kaca yang timbul, perubahan cuaca tersebut dapat mengakibatkan munculnya penyakit yang berhubungan erat dengan panas. Beberapa penyakit yang penyebarannya melalui air dan bahkan mengakibatkan kematian. 4. Meningkatnya Permukaan Air Laut Semakin meningkatnya suhu bumi akibat dari pemanasan global, maka permukaan laut setiap tahunnya akan meningkat. Perubahan ini disebabkan oleh pemanasan global yang erat kaitannya dengan efek rumah kaca, yang mencairkan lapisan es di kutub. Upaya Mengurangi Dampak Efek Rumah Kaca Dampak efek rumah kaca sangat besar untuk kehidupan manusia saat ini, sehingga terdapat beberapa upaya yang dapat di terapkan dalam rangka mengurangi dampak tersebut, yaitu Melakukan reboisasi hutan atau menanam pohon di sekitar lingkungan rumah,Mengolah limbah hasil kegiatan rumah tangga,Menggunakan pupuk organik dalam proses industri pertanian,Memanfaatkan sampah plastik dengan melakukan kreasi sampah menjadi berbagai macam kerajinan tangan. Selain itu bisa mengadakan acara bertema pengolahan sampah plastik,Menggunakan kantong belanja yang reusable dapat dipakai ulang,Menggunakan bahan bakar yang ramah lingkungan,Memanfaatkan transportasi umum. FAQ Apa itu Efek Rumah Kaca? Efek rumah kaca adalah istilah yang menunjukkan fenomena panas matahari yang terperangkap oleh gas rumah kaca yaitu karbon dioksida CO2, nitrogen dioksida N2O, metana CH4, dan freon SF6, HFC dan PFC di atmosfer bumi. Apa Saja Dampak Efek Rumah Kaca? Dampak negatif efek rumah kaca diantaranya yaitu 1 Pemanasan global, 2 Perubahan iklim, 3 Kekeringan, 4 Bencana alam berlebihan dan masih banyak lagi yang telah kita ulas di artikel ini. Referensi dan rujukan yang digunakan pada pembahasan kali ini.
Efek rumah kaca adalah proses di mana panas terperangkap di bumi. Yuk simak pengertian lengkap, penyebab, proses terjadinya, serta akibat negatif efek rumah kaca! Efek rumah kaca menjadi salah satu penyebab terjadinya perubahan iklim. Efek rumah kaca adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan bumi memiliki efek seperti rumah kaca di atas dimana panas matahari terperangkap oleh atmosfer bumi. Efek rumah kaca bisa disebabkan karena berkurangnya lahan hijau dan masifnya polusi udara, sehingga gas-gas bercampur padu di atmosfer dan menahan panas matahari. Karena itu, kamu mungkin merasa suhu lebih panas akhir-akhir ini. Memang sudah seharusnya panas matahari menjangkau bumi, tetapi karena adanya efek rumah kaca, panas matahari yang seharusnya dipantulkan oleh bumi justru terperangkap di atmosfer. Oleh sebab itu, kamu perlu mengetahui bahaya dari efek rumah kaca ini, Toppers. Baca Juga Urutan Planet dalam Tata Surya, Terdekat Hingga Terjauh dari Matahari Pengertian Efek Rumah Kaca Sumber Gambar Unsplash Efek rumah kaca terinspirasi dari panas masuk ke dalam bangunan rumah kaca dan tertahan oleh dinding kaca sehingga suhu dalam rumah kaca tetap hangat. Nah, para ilmuwan kemudian menemukan bahwa panas matahari juga bisa terperangkap di atmosfer karena gas-gas yang terkumpul. Ingin tahu tentang efek rumah kaca selengkapnya? Yuk, baca informasi di bawah ini selengkapnya! 1. Arti Efek Rumah Kaca Sebenarnya Menurut Natural Resources Defence Council NRDC, diidentifikasi oleh para ilmuwan sejak tahun 1896, efek rumah kaca adalah pemanasan alami bumi yang terjadi ketika gas di atmosfer memerangkap panas dari matahari yang seharusnya bisa lepas ke luar angkasa. Dengan kata lain, efek rumah kaca adalah sebuah proses alami di mana panas matahari terperangkap di atmosfer bumi. Proses ini menyebabkan permukaan bumi hangat dan memperkenankan bumi untuk dijadikan tempat tinggal yang nyaman bagi makhluk hidup. 2. Diambil Dari Cara Kerja Rumah Kaca Pengertian efek rumah kaca ini sebenarnya diambil dari cara kerja rumah kaca, sebuah desain bangunan rumah yang terbuat dari kaca dinding dan atap, biasanya digunakan untuk bercocok tanam sayur, buah-buahan, dan bunga tropis. Di dalam rumah kaca, udara terasa hangat sepanjang masa. Saat siang hari, cahaya matahari masuk ke dalam rumah kaca dan menghangatkan udara bersama tumbuhan di dalamnya. Ketika suhu udara di luar dingin, udara di dalam bangunan ini akan tetap hangat. Hal ini disebabkan oleh dinding kaca yang memerangkap panas matahari. 3. Mengapa Efek Rumah Kaca Merupakan Hal Negatif? Lantas, apa yang membuat frasa efek rumah kaca sangat negatif di kalangan banyak orang? Hal ini dikarenakan perbuatan manusia yang menyebabkan efek rumah kaca meningkat sehingga bumi terasa semakin panas tahun demi tahun. Agar lebih mengerti, yuk simak proses efek rumah kaca terlebih dahulu! Bagaimana Proses Kerja Efek Rumah Kaca? Sumber Gambar Science News For Student Efek rumah kaca memang memiliki dampak negatif yang cukup besar untuk perubahan iklim. Sebelum kamu tahu tentang dampak negatifnya, kamu perlu membaca terlebih dahulu mengapa efek rumah kaca bisa terjadi. 1. Panas Matahari Memanasi Bumi Bumi kita ini bekerja dengan cara yang serupa. Pada prinsipnya, cahaya matahari menyinari permukaan bumi melewati gas atmosfer dan menghangatkan suhu bumi. Pada malam hari ketika suhu permukaan mulai dingin, panas akan balik dipantulkan balik ke angkasa. Tapi sebagian besar radiasi matahari ini terperangkap oleh gas atmosfer. 2. Gas-gas rumah kaca memerangkap panas Gas di atmosfer, seperti karbon dioksida CO2, memerangkap panas matahari seperti dinding rumah kaca. Gas ini disebut juga gas-gas rumah kaca atau greenhouse gas GHG. Beberapa gas rumah kaca lainnya seperti Metana CH4, Dinitrogen Oksida N20, Uap Air H2O, Ozon O3, dan Klorofluorokarbon CFC. Gas inilah yang menjaga suhu permukaan kita hangat di malam hari. 3. Aktivitas manusia meningkatkan kadar gas rumah kaca Gas rumah kaca yang paling berdampak adalah karbon dioksida, uap air, metana, dan nitrogen dioksida. Aktivitas manusia seperti pembakaran hutan dan penggunaan kendaraan bermotor memproduksi dan meningkatkan jumlah gas-gas rumah kaca di atmosfer. Kabarnya, beberapa tahun kedepan, jumlah karbon dioksida akan naik dua kali lipat lebih banyak dibandingkan sekarang. Tentunya, semakin banyak gas-gas rumah kaca, semakin panas permukaan bumi. Hal inilah yang mengakibatkan pemanasan global atau global warming. Baca Juga Begini Dampak Lingkungan Apabila Pemanasan Global Terus Terjadi Penyebab Efek Rumah Kaca Oleh Aktivitas Manusia Sumber Gambar Unsplash Peningkatan drastis gas-gas rumah kaca dapat dilihat sejak tahun 1800s disebabkan oleh revolusi industri dan juga banyak lahan dirombak untuk berbagai jenis penggunaan dan banyak aktivitas sehari-hari memproduksi gas rumah kaca. 1. Penggunaan Bahan Bakar Fosil Bahan bakar fosil merupakan penyebab utama peningkatan rumah kaca karbon dioksida. Penggunaan bahan bakar fosil memproduksi hampir ⅓ karbon dioksida CO2 di udara, dan juga gas lainnya seperti metana, nitrogen oksida, karbon monoksida, dll. Umumnya bahan bakar fosil digunakan sebagai sumber energi pembangkit tenaga listrik dan kendaraan bermotor. 2. Penebangan Hutan Penyebab kedua terbesar dari efek rumah kaca karbon dioksida adalah penebangan dan pembakaran hutan. Hutan biasanya ditebang untuk berbagai keperluan dari pertanian, pabrik, dan pembangunan rumah. Saat hutan dibakar secara besar-besaran, terbentuk gas sampingan berupa karbon dioksida. Menurut para ahli, hanya dari penebangan hutan sendiri, sekitar 600 juta sampai 2,6 miliar ton karbon dioksida dilepaskan ke atmosfer bumi per tahun. 3. Industri Pertanian Tidak jarang industri pertanian menggunakan pupuk non organik untuk mempercepat proses penyuburan tanah. Namun proses ini mengubah unsur nitrogen menjadi dinitrogen oksida N2O. 4. Industri Peternakan Peternakan sapi, kambing, kuda, dan hewan ternak lainnya memproduksi gas rumah kaca metana. Gas ini dihasilkan dari fermentasi enterik makanan oleh bakteri yang ada di dalam hewan dan juga penguraian kotoran hewan. 5. Limbah Rumah Tangga Banyak dari limbah rumah tangga dibakar atau ditimbun di tempat pembuangan akhir, terutama di kota-kota besar. Saat limbah rumah tangga ini dikubur dan dibiarkan, mereka akan menghasilkan gas metana dan karbon dioksida. 6. Limbah Industri Berbagai industri seperti pabrik semen dan penambangan batu bara menghasilkan karbon dioksida. Dampak dan Akibat Efek Rumah Kaca Sumber Gambar Pixabay Dampak efek rumah kaca begitu besar untuk kehidupan manusia dan ekosistem kehidupan yang lain. Mulai dari suhu semakin panas hingga permukaan air laut naik yang menyebabkan hunian dekat pantai menjadi tenggelam. 1. Suhu Permukaan Bumi Naik Seperti pembahasan sebelumnya, saat gas rumah kaca meningkat, udara panas akan terperangkap. Hal ini meningkatkan suhu permukaan bumi. 2. Tingkat Permukaan Air Laut Naik Suhu bumi yang semakin panas berdampak juga ke es kutub utara dan selatan. Es ini akan mencair dan meningkatkan permukaan air laut. Hal ini akan mengakibatkan berbagai pulau dan kota tenggelam secara perlahan. 3. Angin Badai Yang Semakin Buruk Pemanasan global akibat efek rumah kaca dapat meningkatkan intensitas badai seperti angin topan. Secara ilmiah, angin badai ini berhubungan dengan suhu air laut. Badai ini hanya terbentuk jika suhu laut berada di atas 26,51 derajat celcius. Udara yang panas tentunya dapat memperburuk badai tersebut. 4. Mempengaruhi Pertanian dan Peternakan Suhu udara yang semakin panas memperpanjang musim tanam dan mulai memunculkan berbagai penyakit dan serangga yang berakibat negatif untuk tanaman. Sama halnya dalam industri peternakan, pemanasan global ini mengubah reproduksi, metabolisme, dan berbagai penyakit pada hewan ternak. Baca Juga Contoh Fenomena Alam, Gambar, dan Penjelasannya Nah, itulah seluk beluk lengkap mengenai efek rumah kaca. Setelah mengetahui dampak efek rumah kaca yang cukup besar bagi lingkungan dan kehidupan manusia, agaknya kita harus ikut menjaga ekosistem dengan mulai konsumsi secara bijak. Belajar dengan guru profesional lewat online kapan pun dan di mana pun tanpa ribet! Dari bidang biologi, sosiologi, Inggris, dan masih banyak lagi. Bagi kamu yang tertarik belajar online, kamu bisa membeli voucher belajar melalui Tokopedia Belajar. Yuk, kunjungi sekarang juga! Isi waktu luang dengan lebih berkualitas dengan buku-buku pilihan terbaik di sini! Penulis Benedicta Clarissa
Efek rumah kaca adalah salah satu isu lingkungan yang dapat menyebabkan pemanasan global. Sumber Wikipedia global merupakan fenomena atau peristiwa yang terjadi karena meningkatnya temperatur suhu rata-rata permukaan ini terjadi akibat efek rumah kaca. Apa itu efek rumah kaca? Simak penjelasan mengenai efek rumah kaca di bawah Efek Rumah KacaMatahari merupakan sumber energi terbesar yang menghasilkan energi sinar dan energi panas. Panas dan sinar yang dihasilkan oleh masuk ke bumi dan dapat dimanfaatkan oleh makhluk tidak semua panas dan sinar berhasil diendapkan ke bumi, tetapi sebagian besar terpantul keluar pada atmosfer. Peristiwa ini dikenal sebagai efek rumah rumah kaca yang terjadi di permukaan bumi adalah proses tertahannya atau terserapnya sinar infra merah dari matahari yang dipantulkan kembali oleh bumi oleh gas rumah kaca yang terdapat di lapisan tersebut dikutip dari buku Ilmu Pengetahuan Alam Modul 9 Pemanasan Global Kelas VII SMP yang ditulis oleh Lina Herlina, dan Rangga Bhakty Iskandar Manfaat dan Dampak Efek Rumah KacaDikutip dari buku Fisika Paket C Tingkatan V Modul Tema 11 Awas! Pemanasan Global Mengancam Kita yang ditulis oleh Marga Surya Mudhari, Drs, MT, lapisan dalam atmosfer memiliki fungsi sebagai lapisan kaca pelindung radiasi. Lapisan ini juga berfungsi untuk menahan panas di permukaan bumi sehingga tidak bisa keluar. Layaknya rumah kaca, lapisan ini akan menyimpan panas bumi agar temperatur suhu bumi tetap terjaga dan adanya efek rumah kaca, bumi akan menjadi planet yang membeku dan tidak dapat dihuni oleh makhluk tetapi, jika terlalu banyak panas yang tertahan, suhu permukaan bumi meningkat. Ini yang disebut sebagai gejala pemanasan rumah kaca terjadi akibat beberapa aktivitas yang dilakukan oleh manusia. Sumber Terjadinya Efek Rumah KacaEfek rumah kaca terjadi akibat banyaknya gas-gas rumah kaca GRK di atmosfer yang mengakibatkan naiknya radiasi inframerah yang diserap diserap oleh molekul gas yang antara lain berupa uap air atau H20, CO2, metan CH4, dan ozon O3.Hal ini kemudian berimbas kepada intensitas rumah kaca dan akibatnya suhu di permukaan bumi semakin tinggi beberapa kegiatan manusia yang menyebabkan banyaknya gas-gas rumah kaca, yaituPembangunan ladang pertanian dan peternakan. Pembuatan jalan layang dan gedung pencakar langit. Pembakaran bahan fosil, seperti minyak bumi dan Mengurangi Peningkatan Efek Rumah KacaSalah satu cara mengurangi peningkatan efek rumah kaca adalah dengan menanam pohon. Sumber beberapa cara yang bisa dilakukan manusia untuk dapat mengurangi peningkatan efek rumah kaca, yaituMelindungi hutan dari penebangan liar yang sangat merusak lingkungan sekitar dengan tanaman hijau. Tidak membakar sampah dan penggunaan kendaraan penggunaan energi penggunaan produk-produk yang mengandung Chloro-fluorocarbons CFCs dengan menggunakan produk-produk yang ramah lingkungan.
Ode/Majalah Bobo Ilustrasi Bumi yang kepanasan karena terlalu banyak cahaya Matahari terperangkap di atmosfer – Apakah teman-teman pernah mendengar tentang efek rumah kaca? Apa itu efek rumah kaca, ya? Efek rumah kaca ini sering dihubungkan dengan pemanasan global. Efek rumah kaca yang normal memang terjadi secara alami, namun juga bisa dipengaruhi oleh aktivitas manusia. Kira-kira, apa penyebab efek rumah kaca terjadi dan apa hubungannya dengan pemanasan global? Ayo, kita cari tahu penjelasannya! Apa Itu Efek Rumah Kaca? Efek rumah kaca adalah pemanasan permukaan Bumi dan udara di atas permukaan Bumi. Menurut situs Climate Kids NASA, proses efek rumah kaca terjadi ketika gas-gas di atmosfer Bumi membuat panas dari Matahari terperangkap. Istilah itu diambil dari cara kerja rumah kaca, teman-teman. Mungkin, teman-teman pernah melihat rumah kaca yang sering digunakan untuk menanam tanaman. Biasanya, rumah kaca dibangun dengan dinding kaca dan atap kaca, kemudian di dalamnya ada tumbuhan-tumbuhan, seperti tomat, sayuran, hingga bunga-bunga tropis. Dengan rumah kaca, suhu panas tetap ada di dalamnya meskipun udara di luar dingin. Baca Juga Apa Jadinya Kalau Bumi Tidak Punya Atmosfer? Cari Tahu Bedanya Atmosfer Bumi dan Planet Lain, yuk! Artikel ini merupakan bagian dari Parapuan Parapuan adalah ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya. PROMOTED CONTENT Video Pilihan
Efek rumah kaca adalah sebuah istilah untuk menggambarkan kondisi bumi yang memiliki efek seperti rumah kaca di atas. Panas matahari terperangkap oleh atmosfer bumi. Gas-gas di atmosfer seperti karbon dioksida CO2 bisa menahan panas matahari yang mengakibatkan panas matahari terperangkap di atmosfer bumi. Dalam kondisi normal, matahari menyinari bumi pada siang hari sehingga permukaannya akan terasa hangat. Sementara, pada malam hari permukaan bumi akan terasa dingin. Namun, lantaran ada efek rumah kaca, sebagian panas yang seharusnya dipantulkan permukaan bumi itu diperangkap oleh gas-gas rumah kaca di atmosfer. Itulah yang menyebabkan bumi kian makin hangat dari tahun ke tahun. Tahukah kamu? Efek rumah kaca bisa menghangatkan bumi sampai 59 derajat Fahrenheit atau 15 derajat Celcius. Dengan demikian, bumi menjadi tempat yang baik dan layak huni. Tanpa peran serta efek rumah kaca, dunia hanya akan menjadi tempat yang beku dan tidak layak huni. Efek Rumah Kaca Menurut Para Ahli1. Asosiasi Energi New Mexico, Amerika Serikat AS2. Badan Perlindungan Lingkungan AS3. Dewan Pertahanan Sumber Daya AlamProses Terjadinya Efek Rumah KacaDampak Efek Rumah Kaca1. Pemanasan Global2. Mencairnya Es di Kutub3. Kerusakan Ekosistem & Tingginya Tingkat Keasaman Laut4. Menipisnya Lapisan OzonPenyebab Efek Rumah Kaca1. Penebangan Liar dan Pembakaran Bahan Bakar Fosil Secara Berlebihan3. Pencemaran Laut4. Industri Pertanian5. Limbah Rumah Tangga6. Industri Peternakan7. Gaya Hidup Konsumtif8. Sampah Plastik9. Gas Karbon Monoksida10. Boros Listrik11. Bahan Bakar Bensin12. Chloro Four Carbon Tidak Terkontrol13. Penggunaan Tisu Berlebihan14. Gas IndustriCara Menanggulangi Peningkatan Efek Rumah Kaca1. Hemat energi listrik2. Beralih dari Pupuk Kimia ke Pupuk Organik3. Menggunakan Bahan Bakar Ramah Lingkungan4. Mengolah Limbah Peternakan5. Menggalakkan Reboisasi6. Batasi Penggunaan PlastikKategori Ilmu BiologiMateri IPA Efek Rumah Kaca Menurut Para Ahli 1. Asosiasi Energi New Mexico, Amerika Serikat AS Efek rumah kaca merupakan kejadian saat panas di bumi terperangkap karena terhalang gas emisi seperti karbon dioksida pada atmosfer. Gas emisi itu sebagian besar berasal dari asap kendaraan, pabrik, serta kebakaran hutan. 2. Badan Perlindungan Lingkungan AS Efek rumah kaca merupakan proses meningkatnya suhu rata-rata permukaan bumi akibat menipisnya lapisan atmosfer bumi yang juga bisa berdampak pada kebocoran. Hal itu mengakibatkan cuaca di bumi semakin panas lantaran sinar matahari tidak lagi dilindungi oleh lapisan atmosfer. 3. Dewan Pertahanan Sumber Daya Alam Efek rumah kaca merupakan krisis lingkungan dan kemanusiaan yang tengah terjadi di bumi. Suhu permukaan bumi semakin meningkat karena terperangkap oleh gas karbon dioksida yang semakin banyak dari hari ke hari. Hal itu menjadikan bumi semakin panas dan berpotensi menimbulkan bencana. Gas-gas yang menyumbang efek rumah kaca diantaranya uap air H2O, karbondioksida CO2, metana CH4, ozon O3, nitrous oksida N2O, CFC Chloro Fluoro Carbon, serta HFC Hydro Fluoro Carbon. Gas-gas itu sebenarnya diperlukan agar bumi tidak terlalu dingin. Namun, sejak terjadinya revolusi industri, gas-gas seperti karbon dioksida, methana, dan gas berbahaya lainnya kian bertambah di atmosfer. Konsentrasinya pun semakin meningkat imbas ulah manusia. Apabila konsentrasi gas-gas rumah kaca kian meningkat di atmosfer, efek rumah kaca akan semakin besar. Efek rumah kaca terjadi melalui serangkaian proses, misalnya dalam rumah kaca yang digunakan untuk budidaya, di negara yang memiliki musim salju, atau percobaan tanaman di bidang biologi dan pertanian. Panasnya matahari yang masuk lewat atap kaca itu sebagian dipantulkan keluar atmosfer, sementara sebagian lainnya terperangkap di dalam rumah kaca yang mengakibatkan naiknya suhu. Contoh lainnya, bayangkan ketika kamu berada di dalam mobil yang sedang parkir di bawah teriknya matahari dan kaca mobilmu dalam keadaan tertutup. Panas yang masuk lewat kaca mobil itu sebagian dipantulkan kembali ke luar melalui kaca, sementara sebagian lainnya terperangkap di dalam mobil. Hal itu mengakibatkan suhu di dalam mobil lebih tinggi daripada di luar. Saat proses terjadinya efek rumah kaca, ada gas kaca yang keluar lalu membentuk lapisan yang menyelimuti bumi. Gas kaca tersebut berupa karbon dioksida, metana, nitrogen dioksida, dan beberapa gas lainya dan merupakan reaksi alami industri. Apabila gas efek rumah kaca tersebut lepas, partikelnya akan mampu naik hingga lapisan troposfer. Kemudian, terbentuklah lapisan yang menyelimuti bumi. Energi-energi yang memantul lagi ke bumi di antaranya sebanyak 25% dipantulkan awan dan partikel lain, 25% terserap awan, 45% terserap permukaan bumi, dan 10% dipantulkan lagi oleh permukaan bumi. Perlu diketahui, bumi yang kita tinggali ini dilapisi oleh lapisan atmosfer. Melalui proses terjadinya efek rumah kaca, terdapat partikel gas yang melayang di antara bumi dan lapisan atmosfer itu. Hal ini mengakibatkan panas bumi memantul dan harus dibawa keluar. Pada prosesnya, panas bumi kembali masuk yang mengakibatkan suhu bumi naik lalu akhirnya menghangat. Mulanya, kondisi bumi hanya akan menghangat saja. Namun apabila hal ini terus berlanjut, bumi tidak hanya menghangat melainkan juga memanas yang bersifat global. Hal itu dikenal sebagai pemanasan global global warming. Dampak Efek Rumah Kaca Efek rumah kaca memiliki dampak yang tidak sedikit. Apabila kita tidak segera bergerak untuk menanggulanginya, efek rumah kaca akan semakin besar dan bisa mengancam kehidupan. 1. Pemanasan Global Karena efek rumah kaca bisa menyebabkan pemanasan global, tentu akan mengancam semua ekosistem lantaran suhu bumi naik yang juga dibahas di dalam buku Pemanasan Global yang ada dibawah ini. Pemanasan Global – Solusi dan Peluang Bisnis 2. Mencairnya Es di Kutub Dampak selanjutnya adalah mencairnya es di kutub yang juga berimbas pada keberlangsungan ekosistem. Mencairnya es tersebut mengakibatkan kenaikan air laut yang dapat menenggelamkan daerah-daerah rendah. 3. Kerusakan Ekosistem & Tingginya Tingkat Keasaman Laut Kemudian, laut akan kian asam lantaran konsentrasi gas-gas rumah kaca meningkat. Asamnya air laut bisa mematikan terumbu karang dan ekosistem lainnya. 4. Menipisnya Lapisan Ozon Terakhir, lapisan ozon yang menipis bisa menyebabkan bahaya sinar ultraviolet sampai ke permukaan bumi. Penyebab Efek Rumah Kaca 1. Penebangan Liar dan Pembakaran Hutan Tanpa kita sadari, tumbuhan memiliki banyak manfaat bagi manusia. Selain sebagai sumber makanan, tumbuhan juga berfungsi sebagai media untuk mengurangi efek rumah kaca. Untuk berfotosintesis, tumbuhan memerlukan karbondioksida dan uap air. Banyaknya penebangan liar akan mengakibatkan berkurangnya media yang mengurangi efek rumah kaca. Bahkan, pembakaran hutan secara besar-besaran juga menyebabkan meningkatnya efek rumah kaca. Apabila hutan dibakar, akan terbentuk gas rumah kaca seperti CO2. Gas itu akan dilepaskan ke udara, lalu menjadi penahan radiasi sinar matahari. Selain itu, hutan yang kian sempit juga bisa jadi penyebab efek rumah kaca. Oleh sebab itu, harus diselidiki pelaku utama terjadinya kebakaran hutan secara besar-besaran. Sebab, lahan hutan memiliki peran sangat penting untuk makhluk hidup. Hutan juga menjadi paru-paru dunia yang harus dijaga. Menyempitnya lahan hutan akan mengakibatkan memburuknya cuaca. Tanpa keberadaan hutan, tidak ada yang membantu mengubah karbondioksida menjadi oksigen. Itu akan mengganggu pernapasan dan terjadinya pencemaran udara. Berdasarkan data dari Bank Dunia dunia, sebanyak 14,5 juta hektar hutan musnah setiap tahunnya. Hal itu akibat berbagai aktivitas manusia yang ilegal dan legal. Pembukaan lahan melalui pembakaran untuk area industri dan tempat tinggal juga bisa menyebabkan efek rumah kaca. Selain itu, pohon yang seharusnya bisa menyerap karbon dioksida juga akan berkurang yang pada akhirnya dapat menimbulkan berbagai bencana seperti banjir & tragedi pembalakan hutan yang dibahas dalam buku Global Warming. Bahan Bakar Fosil Secara Berlebihan Bahan bakar fosil seperti minyak bumi dan batu bara yang digunakan secara berlebihan akan berdampak buruk pada kualitas udara. Selain itu, dapat meningkatkan konsentrasi gas rumah kaca pada atmosfer. 3. Pencemaran Laut Seperti diketahui, lautan bisa menyerap karbon dioksida dalam jumlah banyak. Namun, laut bisa tercemar akibat limbah industri dan sampah. Akibatnya, banyak ekosistem di dalamnya yang musnah sehingga laut tidak bisa menyerap karbon dioksida lagi seperti halnya yang dibahas pada Buku Ajar Pencemaran Laut dibawah ini. Buku Ajar Pencemaran Laut 4. Industri Pertanian Penggunaan pupuk nonorganik untuk meningkatkan hasil pertanian juga berdampak buruk bagi lingkungan. Sebab, bisa menghasilkan gas rumah kaca, seperti nitrous oksida yang kemudian dilepaskan ke udara. 5. Limbah Rumah Tangga Apabila limbah rumah tangga dibiarkan, lambat laun akan menghasilkan gas metana dan karbon dioksida dari bakteri-bakteri pengurai sampah. Oleh sebab itu, untuk meningkatkan kesadaran, penghargaan, dan tanggung jawa manusia terhadap lingkungan, terdapat ilmu lingkungan yang dapat kamu pelajari pada buku Ekologi Kesehatan Lingkungan. 6. Industri Peternakan Limbah industri peternakan seperti kotoran sapi dapat menghasilkan gas rumah kaca, misalnya karbondioksida CO2 dan metana CH4. Semakin banyak limbah peternakan yang dibiarkan, maka semakin besar pula gas rumah kaca yang dilepaskan ke udara. Membuat Pakan Ternak & Unggas Dari Limbah Peternakan 7. Gaya Hidup Konsumtif Apabila kamu berlebihan dalam mengonsumsi suatu barang, hal itu juga bisa berdampak buruk terhadap lingkungan. Sebagai infomasi, produk-produk yang digunakan manusia menyumbang 60% penghasil gas rumah kaca. Bagaimana bisa? Ya, hal itu akibat penggunaan energi yang sangat banyak untuk memproduksi barang-barang industri atau konsumsi, misalnya penggunaan listrik dan batu bara. PBB bahkan memperkiraan konsumen yang membeli pakaian 60 persen lebih banyak dari 15 tahun lalu. Namun, pakain yang dibeli itu hanya disimpan saja. Hal yang sama juga terjadi pada produk-produk elektronik yang jarang digunakan. 8. Sampah Plastik Hasil kegiatan manusia juga menyumbang efek rumah kaca, misalnya tumpukan sampah plastik yang volumenya tak terkendali. Apabila tidak terurai atau didaur ulang, sampah-sampah itu hanya akan mencemari lingkungan. Menurut penelitian, plastik mengeluarkan gas metana dan etilen saat terkena sinar matahari dan berakibat rusak. Gas metana alami atau buatan bisa menjadi penyebab utama perubahan iklim. Sebab, kedua gas tersebut berpengaruh terhadap peningkatan pemanasan global. Gas metana menempati urutan kedua dalam perusakan lingkungan. Gas metana berasal dari bahan-bahan organic, biasa ditemukan pada hasil pemecahan bakteri pada pertanian, perkebunan, dan peternakan. Apabila produksi hewan ternak semakin tinggi, maka gas metana juga semakin meningkat untuk dilepaskan ke permukaan bumi. Metana merupakan gas rumah kaca. Metana bisa memerangkap panas dalam atmosfer dan dipancarkan selama kegiatan produksi batu bara, gas alam, serta minyak. Sisa makanan yang terbuang dan menjadi sampah juga menghasilkan metana. Tahukah kamu? Indonesia menduduki peringkat nomor dua sebagai negara penghasil sampah makanan. Untuk mengurangi sampah plastik yang semakin menumpuk, banyak orang yang berusaha untuk memanfaatkan plastik menjadi barang daur ulang. Seperti salah satunya yang dibahas pada buku Dari Sampah Plastik Menjadi Bensin & Solar. Dari Sampah Plastik Menjadi Bensin & Solar 9. Gas Karbon Monoksida Gas karbon monoksida sangat berkaitan dengan aktivitas manusia. Terutama aktivitas manusia yang berkaitan dengan kendaraan bermotor. Gas karbon monoksida akan dikeluarkan oleh kendaraan bermotor hingga menyebabkan polusi. Salah satu solusi untuk mengurangi gas karbon monoksida adalah membatasi penggunaan kendaraan bermotor. Kamu bisa lebih banyak berjalan kaki atau menggunakan kendaraan umum. Kendati tidak sepenuhnya mengatasi, setidaknya bisa mengurangi produksi polusi. 10. Boros Listrik Penggunaan listrik secara berlebihan dapat menyebabkan penguapan pada listrik. Oleh sebab itu, kita harus lebih efisien dalam menggunakan listrik. Gunakan listrik sesuai kebutuhan serta tidak asal-asalan, misalnya mematikan lampu saat sudah tidak diperlukan. Pajak listrik memang sudah dibayar, namun hemat listrik tetap harus dilakukan untuk mencegah terjadinya efek rumah kaca. Ini tidak semata-mata karena masalah uang, namun terkait masalah kesehatan lingkungan. Listrik dapat menambah jumlah gas karbondioksida di bumi dan menyebabkan pemanasan global. Selain itu, tentu saja dapat merusak lingkungan. 11. Bahan Bakar Bensin Menggunakan bahan bakar bensin secara berlebihan juga dapat menambah penyebab terjadinya efek rumah kaca. Bahan bakar bensin yang digunakan pada mobil dan motor akan menimbulkan gas karbondioksida. Gas ini ini akan sangat berpengaruh terhadap pemanasan global. Pada akhirnya, gas karbondioksida ini akan menangkap cahaya panas. Namun, cahaya panas tersebut tidak dapat disalurkan ke luar angkasa yang akhirnya kembali ke bumi dan berdampak buruk bagi polusi udara di bumi. 12. Chloro Four Carbon Tidak Terkontrol Chloro Four Carbon menjadi salah satu penyebab efek rumah kaca yang sulit dihindari. Namun demikian, CFC masih dapat ditangani dan dikendalikan. CFC adalah bahan kimia yang digabungkan menjadi alat rumah tangga. Peralatan tersebut memang dapat menunjang kehidupan, namun tidak direkomendasikan apabila digunakan secara berlebihan. CFC ini biasanya ada pada kulkas dan AC. 13. Penggunaan Tisu Berlebihan Apakah kamu salah satu pengguna tisu? Memang tidak bisa dipungkiri kalau tisu menjadi benda yang tidak bisa dipisahkan dalam kehidupan sehari-hari. Tetapi, ternyata penggunaan tisu secara berlebihan dapat menjadi penyumbang meningkatnya pemanasan global. Sebab, tisu terbuat dari serat kayu yang berasal dari pohon kemudian diolah lagi menggunakan teknologi canggih. Apabila tisu semakin banyak digunakan, maka akan semakin banyak pula serat kayu yang diproduksi. Hal itu juga menyebabkan semakin berkurangnya persediaan pohon di bumi. Akibatnya, persediaan oksigen berkurang dan mengakibatkan penipisan lapisan ozon. Lebih lanjut, kualitas udara akan memburuk dan bisa merugikan semua makhluk di bumi. Berbagai efek rumah aca juga dapat Grameds pelajari pada buku Magic Thousand Character Series Ancaman Global Warming yang membahas topik tersebut melalui ilustrasi dan animasi. 14. Gas Industri Meskipun gas dari industri menjadi penyebab efek rumah kaca, namun tidak sedikit industri yang mengabaikan. Gas dari industri ini bisa menyebabkan pencemaran udara lantaran asap pabriknya berlebihan dan tidak ditampung dengan benar. Gas yang dihasilkan meliputi gas karbondioksida, karbon monoksida, dan gas metana. Kadar karbon yang dihasilkan oleh kegiatan industri tercatat 412 bagian per juta dalam 150 tahun terakhir. Sementara, karbon dioksida, metana dan nitrogen oksida menyebabkan peningkatan suhu bumi selama 50 tahun terakhir. International Energy Agency juga mencatat antara tahun 2000-2016 Republik Rakyat China menjadi negara yang menyumbang emisi karbon dioksida terbesar pertama di dunia. Sedangkan Indonesia menempati urutan ke-6 setelah Rusia dengan nilai 2,053 miliar ton. Cara Menanggulangi Peningkatan Efek Rumah Kaca 1. Hemat energi listrik Kamu bisa menggunakan listrik seperlunya saja. Dengan demikian, kamu dapat berkontribusi dalam upaya mengurangi pemakaian batu bara yang dapat menimbulkan emisi gas karbondioksida di udara. Ayo, Hemat Energi! 2. Beralih dari Pupuk Kimia ke Pupuk Organik Guna meningkatkan hasil pertanian, kita tidak harus menggunakan pupuk kimia atau non organik. Sebaliknya, kita bisa menggunakan pupuk organik dengan kadar optimal agar bisa menghasilkan pertanian yang melimpah. Jika penggunaan pupuk non organik bisa berkurang, emisi gas N2O juga akan berkurang. Spm Panduan Lengkap Membuat Pupuk Organik Untuk Tanaman 3. Menggunakan Bahan Bakar Ramah Lingkungan Bahan bakar ramah lingkungan memang masih jarang ditemukan di Indonesia, misalnya panel surya dan bahan bakar listrik. Bahan bakar itu dikatakan ramah karena tidak menghasilkan polutan yang membahayakan lingkungan. 4. Mengolah Limbah Peternakan Limbah menjadi salah satu di antara penyumpang gas rumah kaca, terutama limbah peternakan. Guna mengurangi emisi karbondioksida dan metana, limbah dapat diolah menjadi biogas. Biogas tersebut dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi alternatif pengganti bahan bakar fosil. 5. Menggalakkan Reboisasi Reboisasi menjadi satu di antara banyak solusi untuk mengatasi emisi gas rumah kaca di udara. Tumbuhan hasil reboisasi itu akan menyerap karbondioksida dan uap air sebagai bahan baku fotosintesis. 6. Batasi Penggunaan Plastik Plastik adalah senyawa polimer yang sangat sulit terdegradasi di dalam tanah. Salah satu cara mengurangi limbah plastik adalah dengan membakarnya. Namun, pembakaran itu akan menghasilkan gas karbondioksida yang jumlahnya tidak sedikit. Oleh sebab itu, batasilah penggunaan plastik dengan cara membawa botol air minum sendiri atau membawa tas kain ketika berbelanja. 25 Kreasi Limbah Plastik Penulis Indiana Malia ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah." Custom log Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda Tersedia dalam platform Android dan IOS Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis Laporan statistik lengkap Aplikasi aman, praktis, dan efisien
peristiwa yang dapat mengurangi meningkatkan intensitas efek rumah kaca adalah